Kamis, 06 Agustus 2009

RUMAH HANTU PONDOK INDAH JAKARTA

RUMAH HANTU

by Astra (11/12/2008 - 14:19)

Rumah Hantu (1)
Berawal dari Pembunuhan Kejam?
Reporter : M. Rizal Maslan

detikcom - Jakarta, 1001 versi tentang rumah hantu Pondok Indah sudah menyebar di masyarakat. Bagi yang belum tahu, ada sebuah cerita yang oleh masyarakat setempat diyakini sebagai asal muasalnya munculnya makhluk gaib di rumah mewah itu. Begini ceritanya.

Pada tahun 1983, Rumah No. 83 itu dihuni oleh 7 orang warga negara asing. Saat itu, rumah mereka dirampok dan semua penghuni didapati tewas. Konon kabarnya, sampai kini para pelaku perampokan belum sempat ditemukan oleh polisi. Tujuh orang WNA itu, di antaranya masih anak-anak termasuk pembantunya.

Entah bagaimana ceritanya, setelah kejadian itu sering terjadi hal-hal yang di luar nalar manusia, kalau tidak bisa dibilang ganjil alias gaib. Pemilik rumah yang pertama (tidak jelas siapa yang punya dan tiba-tiba sebuah bank mengakui sebagai pemiliknya) menjual atau menyewakannya kepada WNA lain.

Ternyata, si penghuni baru itu juga sering diganggu mahluk halus dan tidak kerasan tinggal di situ. Diambilnya langkah untuk menjual kembali rumah itu. Sampai beberapa kali disewakan juga tidak ada yang pernah kuat lama tinggal di sana.

Menurut cerita Satpam yang lama bekerja di lingkungan sekitar rumah hantu itu. Beberapa orang pintar (paranormal) di Jawa Barat, sampai luar Jawa sempat didatangkan tapi tidak mampu menaklukkan apalagi mengusir penunggu rumah itu.

Menurut satpam itu, sebut saja Soeparto namanya, tujuh arwah (hantu) WNA itu tidak pernah mengganggu warga. Justru arwah atau hantu-hantu yang mampir ke tempat itu yang sering mengganggu dan memang terlihat lebih ganas.

Kata dia, hantu sama dengan manusia suka main-main ke tempat temannya sehingga rumah itu jadi semacam base camp. Nah, ketika para "tamu-tamu" hantu ini pulang ketempatnya masing-masing, entah di mana, sering mengganggu orang.

Soeparto bercerita beberapa kejadian aneh selama dia bekerja di lingkungan itu. Pernah katanya, temannya yang sedang membonceng istrinya hendak pulang pada pukul 24.00 WIB. Tiba-tiba ketika melewati rumah itu, menengok kebelakang, istrinya raib alias hilang. Itupun diketahuinya setelah jalan cukup jauh. Temannya itu balik lagi ke lokasi dan menemui istrinya sudah tidak sadarkan diri di depan pintu gerbang rumah itu.

Ada cerita lain lagi, saat itu dua orang pengendara mobil tiba-tiba mogok di dekat rumah hantu. Celingak kanan celinguk kiri untuk meminta bantuan, tiba-tiba di rumah itu keluar orang menolongnya dan mencoba memperbaiki mobil dan hidup lagi. Keesokan harinya dia dapati rumah itu ternyata kosong melompong dan warga bilang rumah itu ada hantunya.

Masih kata Soeparto, jika ada orang yang duduk-duduk di depan rumah itu, maka akan terdengar suara-suara aneh. Ada yang melempar batu, tapi batunya tidak ada. Belum lagi, tiba-tiba ada wanita lewat, membuat pengemudi kaget. Ada juga cerita tentang dua wanita yang tengah malam menyetop kendaraan. Tiba-tiba di dalam mobil wanita itu hilang dan hanya tersisa uang saja. Percaya atau tidak, itulah pengakuan sejumlah warga yang sejak 1983 tinggal atau bekerja di sekitar rumah hantu itu.

Menurut Soeparto juga, sejumlah tokoh agama di Pondok Pinang, Tanah Kusir waktu itu sempat mencoba menaklukkannya, tapi tidak berhasil.

Sumber detikcom, seorang bekas wartawan yang punya kemampuan supranatural mengaku pernah masuk ke rumah hantu itu. Dia membenarkan bahwa memang betul rumah itu banyak dihuni hantu, termasuk 7 WNA itu.

Sumber itu sempat berdialog mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Menurutnya, 7 hantu WNA itu malah tidak terlihat ganas karena hantu yang menakutkan justru hantu yang datang dari luar. "Aku sempat kewalahan dalam dialog dengan 7 hantu itu karena mereka penasaran atas pembunuhan yang dilakukan terhadap mereka," kata sumber itu.

Itulah sekilas dari banyak cerita soal rumah hantu itu. Sekali lagi jangan telan mentah-mentah cerita karena soal kebenarannya, tentu hanya Tuhan yang tahu.(zal,tis)

_____________________________________________________________

Berbagai Cerita soal Rumah Hantu (2)
Kemana Perginya Tukang Nasgor?
Reporter : M. Rizal Maslan

detikcom - Jakarta, Jikalau polisi membantah ada tukang nasi goreng yang hilang di rumah hantu Pondok Indah, warga setempat mayoritas berbeda pendapat. Mereka yakin tukang nasgor itu benar-benar hilang. Ditelan tanah?

Cerita soal hilangnya tukang nasi goreng itu sudah beredar luas di kawasan sekitar rumah hantu itu, Jl. Metro Pondok Indah No. 83 sejak Minggu (22/9/2002) malam. Menurut Rubai (bukan nama sebenarnya), karyawan yang tinggal di depan rumah hantu itu, pada Sabtu malam puluhan mahasiswa, kru sebuah stasiun televisi (ada tujuh orang) bersama pemiliknya menyewa paranormal dari Aceh dan Jabar untuk mengusir hantu. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil.

Ramainya suasana di rumah hantu itu tentunya menarik perhatian para pedagang, termasuk tukang nasi goreng itu. Saat berjualan malam Minggu, dia sedang asyik meladeni pembeli. Tiba-tiba dicolek wanita dan meminta mengantarkan nasi goreng ke dalam rumah itu. Tukang nasi goreng itu menganggap wanita itu masih anggota rombongan yang baru meramaikan rumah hantu. Saat dia masuk ke rumah itu, dia tidak bisa kembali.

Sejak itu, muncul cerita yang menjadi perbincangan ramai di kawasan tempat tinggal elit itu. Namanya cerita misteri, mudah menyebar dari mulut ke mulut. Seorang satpam yang menjaga rumah di belakang rumah hantu itu mengaku melihat peristiwa ganjil pada Senin dinihari.

Pada pukul 03.00 WIB, dia melihat tanah di rumah hantu itu terbelah dan melihat ular sangat besar melilit tukang nasi goreng dan membawanya masuk ke dalam tanah. Setelah itu tanah itu rapat seperti semula.

Dia kaget dan segera turun, lantas keesokan harinya bercerita kepada sesama ekan kerja di kawasan itu. Cerita itulah yang menjadi tema di kawasan itu serta menyebar demikian cepat. Senin pagi itu juga, ini menurut cerita Rubai, beberapa pedagang nasi goreng di Jl. Bendi, Tanah Kusir mengaku mencari-cari kerabatnya yang tidak kunjung pulang.

Gerobak tukang nasi goreng yang hilang itu diamankan rekan-rekannya kemudian diambil polisi. Berkenaan dengan cerita ini, polisi sudah membantahnya dan menyatakan tidak pernah mengambil gerobak tukang nasi goreng.

Berbagai kisah misteri yang melingkupi rumah itu membuat harganya anjlok. Melihat hitungan sekarang, rumah dan tanah itu mungkin bernilai miliaran. Tetapi, oleh pemiliknya dijual hanya dengan harga Rp 50 ribu. detikcom, sempat bertemu dengan salah satu calon pembeli yang Senin malam ikut berkumpul bersama warga menyaksikan ramai-ramai di rumah hantu itu.

Calon pembeli ini mengaku seorang lulusan PTS ternama di Jakarta dan punya kemampuan supranatural. Dia memutuskan tidak jadi membeli rumah itu karena tidak lengkap surat-suratnya. "Buat apa dibayar kalau nanti saya kerepotan mengurus hak kepemilikannya," kata dia.

Kembali ke cerita tentang hilangnya tukang nasi goreng, polisi sudah mengeluarkan bantahannya. "Itu tidak benar. Rumah ini sudah lama kosong terkait dengan salah satu bank karena masalah ekonomi,” ujar Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Yaya Ahmudiarto kepada wartawan di Jl. Metro Pondok Indah 83A, Senin (23/9/2002) malam.

Jadi, lebih baik percayai saja pada sumber resmi sebelum Anda lebih dalam termakan desas-desus. Jadi siapa sebenarnya tukang gosipnya? Oh...seramm...!!!(zal,tis)

_____________________________________________________________

Dongeng Lain soal Rumah Hantu
Reporter : Maryadi

detikcom - Jakarta, Ada beberapa dongeng lain di balik rumah hantu yang terletak di Jl. Metro Pondok Indah No 83 A, Jakarta Selatan. Berikut ‘dongeng’ seorang paranormal yang tak mau disebut namanya pada detikcom, Selasa (24/9/2002):

Rumah itu awalnya milik seorang keturunan Tionghoa yang kemudian dikontarakkan kepada seorang warga negara Jepang berikut keluarganya.

Namun satu keluarga pengontrak tersebut setelah tinggal di rumah itu tewas dibunuh. Bukan hanya keluarga itu saja yang dibunuh, tetapi juga satpam yang menjaga rumah itu tewas dibantai.

Motif pembunuhan itu bukan karena motif perampokan, tapi balas dendam. Pembunuhan dilakukan dengan menyuruh pembunuh bayaran. Otak pembunuhan sadis itu saat ini juga mengalami kesulitan hidup luar biasa, selain menyesali perbuatannya.

Setelah peristiwa itu, roh-roh yang menjadi korban tewas pun akhirnya gentayangan. Tak cuma itu saja, belakangan ini mahkluk halus lainnya juga menempati rumah itu. Jumlahnya makin hari makin bertambah dan akhirnya jumlah itu mencapai ribuan. Para jin itu datang untuk memberikan belasungkawa.

Tidak hanya itu, rumah angker itu pun bahkan dijadikan sebagai istana oleh para jin. Dan jin-jin yang tinggal di rumah angker itu tidak hanya datang dari Jakarta akan tetapi datang dari luar daerah bahkan luar negeri.

Cerita penjual nasi goreng yang hilang di rumah itu, benar adanya. Penjual nasi goreng itu saat ini masih berada di rumah hantu itu. Tukang nasi goreng memang disuruh untuk mengirim pesanan makanan ke istana para jin itu.

Menurut terawang saya, si tukang nasi goreng akan kembali kerena dia hanya dipanggil untuk membawa nasi goreng. Tapi entah kapan penjual nasi goreng itu akan dikembalikan.

Menurut saya, orang yang bisa menempati rumah itu adalah orang yang benar-benar mempunyai keimanan dan kesabaran yang sangat tinggi. Sulit untuk mengusir para jin itu yang jumlahnya ribuan kalau bukan orang pintar yang tidak sombong dan sering menonjolkan dirinya. Pasalnya kebanyakan saat ini paranormal banyak yang takabur dengan menonjolkan dirinya.

Percaya tidak percaya,terserah Anda!(mar,nrl)
_____________________________________________________________

Rumah Hantu Pondok Indah Itu Aset Bank Mandiri
Reporter : Nurul Hidayati

detikcom - Jakarta, Siapa pemilik rumah hantu di Jl.Metro Pondok Indah 83 A, Jakarta Selatan? Bukan seorang konglomerat, tapi Bank Mandiri!

Seperti diberitakan, sudah 2 minggu ini rumah hantu itu dikunjungi masyarakat yang ingin melihat dari dekat bentuk rumah yang ada di kawasan elit itu. Saking ramainya penonton, lalu lintas pun macet total. Bahkan hingga Selasa (24/9/2002) ini, penonton masih berdatangan.

Karena jadi tontonan ramai inilah Bank Mandiri jadi bertanya-tanya, ada apa ini? Akhirnya, seorang petugas security di Plasa Bank Mandiri, Jl.Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pun mengecek aset kantornya itu. Dia pun menemui polisi yang ada di Pos Polisi (Pospol) Pondok Indah pada Senin sore (23/9/2002).

“Pak polisi meminta Bank Mandiri memberi plang di depan rumah itu yang tulisannya aset milik Bank Mandiri,” kata Arif Sibarudin, petugas security itu pada detikcom per telepon, pukul 09.15 WIB.

Namun menurut Arif, hal itu belum akan dilakukan kantornya. “Sebaiknya Anda hubungi Bagian Komunikasi,” saran Arif seraya memberi nomor telepon.

Menurut Arif, memang di dalam rumah di komplek elit yang kini rusak itu dipasangi polisi pita kuning (police line). "Polisi memasangnya setelah mendengar ada penjual nasi goreng hilang di situ," katanya. "Lalu berita itu jadi besar, dan orang-orang berdatangan," sambung Arif.

Menurut pantauan detikcom, police line itu saat ini telah dicopot. Sedangkan penonton rumah hantu terus berdatangan.

Tertarik nonton juga? (nrl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar